Minggu, 20 November 2011

Perkembangan Anak Tunarungu

Perkembangan   Kognitif Anak  Tunarungu
Pada umumnya inteligensi anak tuna rungu secara potensial sama dengan anak normal,secara fungsional perkembangannya dipengaruhi oleh tingkat kemampuan berbahasanya,keterbatasan informasi, dan kiranya daya abstraksi anak. Akibat ketunarunguannyamengahambat proses pencapaian pengetahuan yang lebih luas. Dengan demikianperkembangan intelegensi secara fungsional terhambat. Perkembangan kognitif anak tunarungu dipengaruhi oleh perkembangan bahasa, sehingga hambatan pada bahasa akanmenghambat perkembangan intelensi anak tuna rungu.Kerendahan tingkat intelegensi anak tuna rungu bukan berasal dari hambatanintelektualnyan yang rendah melainkan secara umum karena intelegensinya tidak mendapatkesempatan untuk berkembang.Aspek intelegensi yang bersumber dari penglihatan dan yang berupa motorik tidak banyak mengalami hambatan tetapi justeru berkembang lebih cepat.


Perkembangan Emosi Anak Tunarungu
Kekurangan akan pemahaman bahasa lisan atau tulisan seringkali menyebabkan anak tunarungu menafsirkan sesuatu secara negative atau salah dan ini sering menjadi tekanan bagiemosinya. Tekanan pada emosinya itu dapat menghambat perkembangan peribadinya denganmenampilkan sikap menutup diri, bertidak agresif, atau sebaliknya menampakkankebimbangan dan keragu-raguan.Emosi anak tuna rungu selalu bergolak disatu pihak karena kemiskinan bahasanya dandipihak lain karena pengaruh dari luar yang diterimanya. Anak tuna rungu bila ditegur olehorang yang tidakdikenalnya akan tampak resah dan gelisah.


Perkembangan  Sosial  Anak  Tunarungu
Manusia sebagai MakhluK social selalu memerlukan kebersamaan dengan oranglain.Demikian pula anak tunarungu, ia tidak terlepas dari ebutuhan tersebut. Akan tetapi karenamereka memiliki kelainan dalam segi fisik, biasanya akan menyebabkan suatu kelainan dalampeyesuaian diri terhadap lingkungan. Pada umumnya lingkungan melihat mereka sebagaiindividu yang memiliki kekurangan menilainya sebagai sesesorang yang kurang berkarya.Dengan penilaian lingkungan yang demikian ,anak tunarungu mersa benar-benar kurangberharga.Factor social dan budaya meliputi pengertian yang sangat luas,yaitu lingkungan hidupdimana anak berinteraksi yaitu interaksi antara individu dengan individu, dengan kelompok ,keluarga, dan masyarakat. Untuk kepentingan anak tunarungu seluruh anggota keluarga, guru,

dan masyarakat di sekitarnya hendaknya berusaha mempelajari dan memahami keadaanmereka karena hal tersebut akan menghambat perkembangan kepribadian yang negative padadiri anak tunarungu.Anak tunarungu banyak dihinggapi kecemasan karena menghadapi lingkungan yangberaneka ragam komunikasinya,hal seperti ini akan membingungkan anak tunarungu . anak tunarungu sering mengalami berbagai konflik ,kebingungan, dan ketakutan karena iasebenarnya hidup dalam lingkungan yang bermacam-macam.

Perkembangan  Perilaku  Anak  Tunarungu
Kepribadian pada dasarnya merupakan keseluruhan sifat dan sikap pada seseorang yangmenentukan cara-cara yang unik dalam penyesuaiannya dengan lingkungan. Oleh karena itubanyak ahli berpendapat perlu diperhatikannya masalah penyesuaian seseorangagar kitamengetahui bagaimana kepribadiannya. Demikian pula anak tunarungu untuk mengetahuikeadaan pribadinya ,perlu kita perhatikan bagaimana penyesuaian diri mereka.Perkembangan kepribadian banyak ditentukan oleh hubungan antara anak dengan orangtua terutama ibunya,lebih-lebih pada masa awal perkembangannya. Perkembangan kepribadianterjadi dalam pergaulan atau perluasan pengalaman pada umumnya dan diarahkan pada anak sendiri.Pertemuan pada factor-faktor dalam diri anak tunarungu, yaitu ketidakmampuan menerinaransang pendengaran, kemiskinan berbahasa, ketidaktetapan emosi, dan keterbatasanintelegensi dihubungkan dengan sikap lingkungan terhadapnya menghambat perkembanganpribadinya.








Masalah-masalah dan Dampak Ketunarunguan Bagi Individu,Keluarga, Masyarakat, dan  Penyelenggara Pendidikan.


1.Bagi anak tunarungu sendiri
Sehubungan dengan karakteristik tunarungu yaitu miskin dalam kosakata, sulit memahamikata-kata abstrak, sulit mengartika kata-kata yang mengandung kiasan, adanya gangguanbicara, maka hal itu merupakan sumber masalah pokok bagi anak tersebut

2.Bagi Keluarga
Reaksi pertama saat orang tua mengetahui bahwa anaknya menderita tunarungu adalahmerasa terpukul dan bingung. Reaksi ini kemudian diikuti dengan reaksi lain.Reasi ±reaksi yang tampak biasanya dapat dibedakan atas bermacam-macam pola yaitu :
·         Timbulnya rasa bersalah atau berdosa
·         Orang tua menghadapi cacat anaknya dengan perasaan kecewa karena tidak memenuhi harapannya
·         orang tua malu menghadapi kenyataan bahwa anaknya berbeda dengan anak-anak lain
·         Orang tua menerima anaknya beserta keadaannya sebagaimana mestinyaSikap orang tua sangat tergantung pada reaksinya terhadap kelainan anaknya itu.sebagai reaksi dari Orang tua atas sikap-sikapnya itu maka :
·         Orang tua ingin menebus dosa dengan jalan mencurahkan kasih sayangnya secar berlebih-lebihan kepada anaknya
·         Orang tua biasanya menolak kehadiran anaknya
·         Orang tua cenderung menyembunyikan anaknya atau menahannya dirumah
Orang tua bersikap realistis terhadap anaknya
3.Bagi masyarakat
Pada umumnya orang masih berpendapat bahwa anak tunarungu tidak dapat berbuatapapun. Pandangan yang senmacam ini sangat merugikan anak tunarungu. Karena adanyapandangan ini biasanya dapat kita lihat sulitmya anak tunarungu untuk memperolehlapangan pekerjaan. Disamping pandangan karena ketidakmampuannya tadi, Ia sulit untuk bersaing dengan orang normal
4.Bagi Penyelenggara pendidikan
Perhatian akan kebutuhan pendidikan bagi anak tunarungu tidaklah dapat dikatakan kurangkarena, terbukti bahwa anak tunarungu telah banyak mengikuti pendidikan sepanjanglembaga pendidikan itu dapat dijangkaunya.Persoalan baru yang perlu mendapat perhatian jika anak tunarungu tetap saja harus sekolahpada sekolah khusus (SLB) adalah jika anak-anak tunarungu itu tempat tinggalnya jauhdari SLB, maka tentu saja mereka tidak akan dapat bersekolah di usaha lain muncul dengadidirikannya asrama disampig sekolah khusus itu. Rupanya usaha itu tidak dapatdiandalkan sebaga satu-satunya cara untuk menyekolahkan mereka
http://www.scribd.com/doc/52688279/KARAKTERISTIK-DAN-PENDIDIKAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar